SIARAN LANGSUNG ISRA’ WAL MI’RAJ DI MASJIDIL AQSHA
“Maha Suci (Allah), yang
telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram
ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Dia Maha Mendengar, Maha
Melihat” (QS. Al-Isra’ : 01)
Kata Masjidil Haram
dan Masjidil Aqsha tentu akan memandu kita
pada peristiwa isra’ wal mi’raj
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga mendapat perintah shalat lima waktu
langsung dari Allah Subahana wa ta’ala. Masjidil Aqsa sempat pula
dijadikan kiblat sebelum akhirnya Allah memerintahkan kembali menjadikan ka’bah sebagai kiblat, 17 bulan
setelah emigrasinya.
Palestina, Darussalam (Yerussalem) kota yang diaggap suci oleh 3
agama sebab di kota inilah terdapat rumah bagi
masjidil Aqsha, tempat suci ketiga setelah Ka’bah dan Masjid Nabi di Madinah,
Arab Saudi. Di kota ini juga terdapat beberapa tempat suci kaum Kristiani, termasuk gereja
Yerusalem dan Gereja Orthodox Yunani. Dan tentunya perseteruan yang tiada
kunjung henti terhadap klaim kota suci ini oleh agama islam, kristen ataupun
yahudi. Terbukti, Kota tua Yerusalem kini berada di bawah kendali
Israel, namun masjidil Aqsha masih tetap berada di bawah administrasi Islam
Palestina.
Lalu, bagaimana peringatan isra’ wal mi’raj di kota
kota Yerusalem yang notabene dalam kendali Yahudi Israel ?
Pada 14 juli 2011, Saluran televisi TRT yang
dijalankan oleh pemerintah Turki menjadi saluran televisi asing pertama yang
menyiarkan secara langsung dari Masjidil Aqsha di Yerusalem acara peringatan
Isra’ Mi’raj. Siaran langsung TRT dari Masjidil Aqsha pada hari Minggu juga
dapat diakses oleh warga muslim yang tinggal di Asia Tengah dan Timur Tengah
melalui saluran televisi AVAZ milik TRT dan Kirkuk Turkmeneli milik Irak. TRT
juga akan membuat siaran berantai dari Masjid Sultan Eyup di Istanbul.
Adem Ozkan, kepala bidang program religi TRT,
mengatakan bahwa siaran itu akan menjadi sebuah produksi bersama beberapa
negara seperti Palestina dan Yordania.
Selain itu, Simposium internasional Masjidil Aqsha
menyatakan malam Isra’ Mi’raj diperingati sebagai “Hari Masjidil Aqsha”. Simposium
ini diselenggarakan di Istanbul tanggal 25 Juli 2011. Para peserta mendesak
komunitas internasional untuk menghentikan penggalian yang dilakukan Israel di
sekitar Masjidil Aqsha dan penghilangan identitas Islam Al-Quds. Seluruh kaum
muslim juga didorong untuk mengunjungi Yerusalem.
Peristiwa Isra’ Mi’raj di Yerussalem ini diperingati
setiap tahun dalam sebuah festival kekeluargaan, Malam Isra’ Mi’raj, salah satu
even paling penting dalam kalender Islam.(LsNQ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar